meriam bambu buatan khas orang indonesia
sebentar lagi ditahun 2019 ini hari idulfitri akan disambut meriah oleh seluruh bangsa indonesia yang turut merayakanya , namun sebelum itu tentu mereka akan mengakhiri terlebih dahulu akhir dari hari terakhir puasa yang menobatkan untuk bersedekah dan melakukan maaf maafan atas semua kesalahan satu sama lain jika terjadi dimasa sebelumnya maupun masa kini berlanjut dengan menyambut takbiran untuk menyambut hari raya idulfitri
tidak ingin mengucilkan salah satu pihak namun dari skala umat kenyataanya sudah terbukti dimana hari raya idul fitri lah yang menjadi hari raya terbesar di negara indonesia , masyrakat yang jauh jauh hai mengikuti cuti bersama yang diberikan perusahaan masing masing untuk melakukan perjalanan pulang kampung baik yang dekat sampai yang jauh
sudah sampai harihanya tiba hari raya idul fitri telah disambut tiap 10 meternya jika sudah malam terlihat petasan yang bertebaran dilangit langit , itulah mengapa dikatakan meriah megah dari khas indonesia dalam merayakan hari raya idul fitri
terlebih lagi petasan petasan yang digunakan juga beragam jenis dari yang kecil sampai yang besar , lalu ada lagi yang membuat petasan seperti meriam zaman belanda dulu , namun benda ini hanya berefek sekilas dentuman suara yang keras dan tidak bisa digunakan secara terus menerus karena pengisian sumber / sumbu bahan petasan tersebut memang terbatas wadah dalam meriam tersebut , meriam ini memiliki banyak jenis dari bambu hinggan dikembangkan sampai menggunakan karbet , untuk biayanya untuk penggunaan petasan ini juga tidak menggait banyak dana.